Minggu, 03 April 2016

Semacam Rindu yang Taek!

Malam ini aku menahan sekuat tenaga untuk tidak mengirimkanmu pesan atau semacamnya. Malam kemarin kau muncul begitu saja dalam mimpiku. Barangkali memang karena sebelumnya aku membacai status facebook seorang teman tentang mimpi akibat hal-hal yang direpresi. Ah, taek.

Dalam mimpi aku bertemu denganmu di sebuah koridor kampus. Aku tidak tahu tempat itu. Mungkin sebuah latar yang pernah kulihat dalam film. Tempatnya begitu tak asing dan akrab. Kau muncul dengan tas ransel hitam buluk, dengan flanel kotak-kotak hijau muda yang itu. Aku tak ingat pembicaraan kita. Yang pasti bukan soal ruwet dan omong seng lainnya. Sebuah perjumpaan yang biasa. Tanpa luapan rindu atau ungkapan-ungkapan membosankan lainnya.

Anehnya, aku berjumpa dengan ibumu yang mendekap buku-buku tebal. Ibumu berambut pendek, memakai rok span di bawah lutut dengan baju merah tua berhias bunga yang terkesan terlukis samar. Aku justru mengingat dengan jelas pembicaraanku dengan ibumu. Sambil berjalan menyusuri koridor, kami membicarakan sifatmu dan kondisi kesehatanmu. Fak!  

Kau baik-baik saja? kenapa aku hanya bisa menulis tentangmu? Entah apakah aku masih boleh menanyakan pertanyaan semacam itu. Rasanya begitu jauh, begitu konyol sekaligus menyedihkan. Sudah. Cuma ini. 


3 April 2015