Kepada kalian,
Sepasang kekasih yang tak pernah lepas bergandengan tangan
Memang bukan salah kalian
Begitu saja melintas memangkas renjana
Membekukan nadi
Memaku waktu
Pada lukisan-lukisan usang masa lalu
Menarikku untuk memburu
Mengikuti diam-diam
Kalian,
Sepasang kekasih yang tak pernah lepas bergandengan tangan
Di kegelapan itu
Menaiki anak tangga satu demi satu
Memandangi kertip gemintang
Tanpa melepaskan ikatan tangan
Kau suntingkan awan berbentuk kembang untuk perempuanmu
Membalikkan ingatan
Pada riwayat senja di atas sepeda tua
Memandangi matanya
Dalam cerita seribu kitab peradaban
Dan kalian tak pernah lepas bergandengan tangan
Dari sejarah ke sejarah
Dari masa lampau sampai entah
Perempuanmu menggelayut manja dipundakmu
Aku mematung
Menebarkan serpih abu
Kalian,
Sepasang kekasih yang tak pernah lepas bergandengan tangan
Jaket coklat tua dan sepasang kacamata
Membubuhi malam lewat kekal dingin
Perempuanmu merapatkan badannya
Gigil ini menari begitu saja
Nyala kembang api seperti tetaburan bintang tanpa lintasan
Menguapkan romantisme sepasang raja dan permaisuri
Percikannya mirip sekali dengan sinar mata itu
Ketika kau sering tanpa sadar
Mengikatkan dua tangan di belakang punggungmu
Aku masih mengingatnya, kau tahu
Menjadi koma tanpa jeda
Menjadi titik tanpa penghentian
Menjadi seru, menjadi tanya
Aku meninggalkan kalian
Ketika bulan kutanggalkan dari gantungan langit
Lalu mengeratnya sedikit demi sedikit
Tak lagi legit
Pahit
Kalian, sepasang kekasih yang tak pernah lepas bergandengan tangan
Walau ga begitu paham dengan kalimat-kalimat yang tertulis dalam puisi di atas, hati ini bisa merasakan keindahan dan ketinggian makna yang terkandung di dalamnya.
BalasHapusMa'af kalo ga berkenan, Bisa komen balik di gubug saya yang sangat sederhana.
Tulisannya bagus. Apakah Anda siswinya Mas Yusuf?
BalasHapus@ ali: trimakasih banyak komentnya...
BalasHapus@ febriosw: iya, dulu pernah belajar sama pak yusuf. tapi saya termasuk murid yang bandhel, sudah diajari tapi masih suka nulis semau sendiri. anda kenal pak yusuf jga ya? pngen sih dibukukan ini coretan..ada saran?
Dibukukan saja. Dibikin bab-bab yang satu tema. Bagus bener tulisannya. Sy kenal Mas Yusuf di kelas menulis di Jogja.
BalasHapus