Seseorang terdengar sedang mencacah-cacah sayur di dapur.
Entah sedang menumbuk apa hingga malam menjadi begitu berisik dibuatnya. Senyap
dengan berat hati harus lenyap sesaat. Tetes-tetes air terdengar beraturan mengalir dari kran kamar mandi.
Seorang lagi sebentar-sebentar terkikik menyaksikan drama korea yang sudah
ditontonnya hampir dua hari tanpa berhenti kecuali untuk makan, sebentar tidur,
berak dan mandi. Semalaman masih melanjutkan keributan. Sampai adzan subuh,
mata tetap menyala. Seorang lagi meringkuk dengan badan kaku dan pegal-pegal.
Betapa tidak melalukan apapun bisa sedemikian melelahkannya.
Setidaknya, menulis begini bisa membuang kebuntuan yang
semakin lama semakin mengental. Orang jadi tak bisa beripikir. Sambil tertawa
sejenak lalu sedikit mendesah, saya akan berkata bahwa ini tidak tentang kangen
yang berlarut-larut. Rasanya saya tak pernah berubah untuk urusan-urusan cengeng
dan melankolis. Maaf saja kalau sumpek macam begini hanya bisa dikurangi dengan
membuangnya, maaf saja kalau memang sengaja saya sebar untuk bisa dibaca. Tulisan-tulisan
gombal yang akan menghapus kotoran dengan kotoran yang lain.
Perempuan itu masih terjebak di dalam cerita Lukisan Neraka karya Akutagawa. Api
menjilati tubuhnya dengan gambaran sempurna tentang kengerian dan hal buruk
yang tak bisa dibayangkan. Sementara, kisah cinta Hemingway dan Gellhorn yang
difilmkan Philip Kaufman entah mengapa tak begitu menarik. Editing yang mengubah-ngubah warna untuk memberi ilusi tentang
kejadian di masa lalu terasa mengganggu. Gabungan antara gambar film dan
potongan-potongan dokumenter perang saudara di Spanyol itu seperti memaksakan
tokoh cerita untuk masuk ke dalamnya.
Kisah cinta orang-orang besar memang seringkali tak berjalan
mulus. Padahal kisah mereka bisa dibilang fantastis. Penulis besar dan wartawan
perang. Bercinta di tengah bom yang menghujani hotel tempat mereka menginap di
Spanyol, tinggal di sebuah rumah besar di Kuba, bertemu Zhou Enlai di China, hahaha. Tetap
saja si perempuan akhirnya minta cerai dari Hemingway yang kelewat egois.
Lagi-lagi Hemingway adalah salah satu penulis yang mati bunuh diri dengan
menembakkan senapan di kepalanya.
Setidaknya Hemingway
and Gellhorn adalah salah satu film yang saya tonton sampai selesai dalam
durasinya yang sekitar dua setengah jam itu. Sebelumnya, beberapa kali memutar
film tak pernah ada yang selesai ditonton. Saya merindukan gambar yang
aneh-aneh dan cerita yang tidak biasa, tapi bukan film bergenre Sci-Fi.
Kira-kira film apa ya? Atau auteur siapakah yang menurut kalian punya keunikan,
selain yang kira-kira sudah pernah saya tulis sebelumnya.
Katanya hari ini hari puisi? Hari lahir Chairil. Di beranda
facebook, terlihat ada penyair yang bilang kalau itu cuma halusinasi dan omong
kosong. Ada juga yang bilang kalau hari ini saatnya puisi melepaskan dirinya
sendiri, diksi lepas dari makna yang diinginkan penyairnya. Ada juga yang menghadiahi
puisi dengan sepasang sepatu dan hp terbaru, biar sekali-kali puisi bisa berlari
kepadanya, menghubunginya, memberikan dirinya buat si penyair, syukur-syukur
bisa mejeng di koran minggu. Lama sekali saya tak menulis puisi. Kata-kata
mampat saja di kepala. Beberapa kali saya coba menuliskannya lagi lalu berakhir
pada ctrl + a + del, atau menyobek halaman kertas yang berisi sebaris, dua
baris kata.
Tidak ada yang bisa diajak bicara. Orang-orang sedang sibuk
berbelanja atau menyiapkan beragam makanan untuk berbuka. Siang ini mendung.
Zizek sama Chomsky itu sedang mendebatkan apa sih? Bebeb lagi apa? Bosan
sekali di sini.
Beberapa waktu lalu saya menemukan kumpulan ceita fiksi
Misbach Yusa Biran yang judulnya Oh, Film.
Pasti telat saya baca yang beginian. Cerita-cerita itu wow banget ya. Setiap
cerita sebagian besar menceritakan nasib tokoh yang miris. Dunia film tahun
50-an digambarkan lewat orang-orang di dalamnya, seorang bintang film baru, wartawan
film, tukang bikin cerita film, seniman-seniman Senen, dan segala hal-hal kecil
yang bagi generasi sesudahnya tak pernah bisa dibayangkan tanpa cerita-cerita
seperti ini.
Masih banyak sebenarnya. Saya pengen nulis soal film lagi
meski sebenarnya sama sekali gak ngerti. Apa ya...hmmm....
Kamar Kost, 26 Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar