Ini ceritanya Genduk baru dapat transferan dari Pak De. Si Mboknya ingin bisa merasakan rejeki anaknya. Tapi dasar si Genduk ini memang pelit. Padahal, meski cuma sebatang gincu pun Si Mbok sudah senang. Ia ingin bibirnya merekah merah sambil tersenyum untuk menyambut Genduknya jika pulang sewaktu-waktu. Suatu malam, Si Mbok mengirimkan SMS kepada Genduk.
Si Mbok: Nduk, Si Mbok sudah membelikanmu sprei, handuk, dan beberapa keperluanmu yang lain. Si Mbok senang kau sudah punya rejeki sendiri. Kali ini Si Mbok mau kau belikan apa?
Genduk: Mbok, apa to artinya hadiah dariku. Eling, Mbok. Materi itu hanya kosong.
Si Mbok: Si Mbok ingin kau mengerti diriku...
Genduk: Aku juga ingin Si Mbok mengerti diriku. Bekti iku ora kudu sarana materi.
Si Mbok: Aku ngerti, tapi bukankah selama hidup manusia masih butuh materi. Hidup tanpa materi itu mustahil.
Genduk: Makane, ora kleru to yen aku ngomong rasah njaluk materi saka aku. Njaluk kui neng Gusti Allah yo, Mbok...
Si Mbok: Dasar medit...dit....dit....dit...dit...dit....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar