Meskipun efeknya hanya bertahan sepanjang jalan pulang ke
kostan, aku cukup menyukai malam ini. Rekor pertunjukan musik yang berefek paling
lama buatku tetap dipegang Melbi. Sebagai pembuka, malam ini Jambul bikin
meleleh. Terutama untuk lagu 69 di 98
sama Kota yang Tak Pernah Bermimpi. Sayang
sekali tidak ada Mas Ipang dan Bung Arie O. Padahal dulu katanya mereka mau launching album juga. Kapan jadinya??? Huaaaa...
lagu itu bikin sedih. Ini bukan karena tidak ada yang bisa diajak ber-69.
Haha. Di sana, orang berbagi kesedihan, kesepian, kerinduan, kenangan, bicara
kota, tapi aku kembali seperti kehilangan diri ketika masuk kamar. Sriinggg...
semacam ada yang merenggutku lalu menimpuki dadaku. Rasanya
sesak.
Sebagai sebuah pertunjukan musik, Menyusuri Jalan Pulang bisa dibilang berhasil. Konsepnya jelas,
dari tata panggung hingga nomor lagu yang dibawakan. Lagu baru mereka cukup
lumayan. Beberapa lagu dengan bit cepat mengingatkan kembali pada musik-musik
Dewa 19. Aku tak tahu banyak soal musik jadi tak banyak pula yang bisa
kukatakan. Aku suka isian gitar sama efeknya Damar. Begitulah.
Hai Mas.. |
Persiapan Seorang Aktor |
Nguing...Nguing... |
Ada yang terlupa. Sebenarnya tadi Jambul mainnya sama mas-mas satu lagi, tapi ternyata di kamera tidak ada fotonya.
Dan selarut ini kau masih berdiskusi tingkat dewa dengan para dewa nun jauh di sana. Bikin tambah sedih. T_T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar