Pertemuan
Setelah pekik pilu itu berlalu. Sesaat guntur menyambarku di pucuk ingatan masa lalu. Hanya seleret kilat saja gemuruh itu mengganggu. Menyeringai liat di lautan langit abu. Sujudsujud terakhir ini mulai demikian gagu. Membiarakan ingatan itu berdiam sendirian. Menemukan semainya di pesanggrahan jiwa paling dalam.
Luap haru terkubur di pasarehan waktu. Sekian purnama berlalu, kau belum juga bisa menerjemahkan rancangan hidup dan kematian yang bergantian datang. Sakit ini semakin parah saja. Membangkitkan lamunan dari bangkaibangkai masa silam.
Demikianlah aku menemukanmu kembali di zaman ini. Tapi kau malah menghitung mundur mencoba meledakkan kenangan. Kau, bukankah kita telah benarbenar saling mengenal. Terasa begitu karib mata itu, gaya bicara dan solah bawamu. Dari sini, pertemuan singkat kita dimulai. Dan berakhirlah di redup petang. Sepertinya, kau sengaja melupa memang. Pun ingatan tak bisa sengaja dijejalkan, dipaksakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar