Kamis, 31 Maret 2011

Di Bait-Bait Pinus

Di bait-bait pinus
Reranting rapuh patah menjelma dunia semakin kubus
Pedang-pedang terhunus
Aku bukan hendak memimpin selaksa pasukan
Hanya sedang ingin bermandi dengan airmata sejarah berlinangan
Sekembalinya aku dari dunia balikmu
Bukankah tetap saja sudut mata itu,
Memenjarakanku dalam cahaya redup kunang-kunang
Aku mengambang begitu saja dalam tanpa

Di pagi ini aku menanti hujan matahari
Sedang aku tahu puisi ini bukan dariku sendiri
Inilah akal-akalan akal busuk menentang darah dan tubuhku
Sekeranjang kata dibawakan awan berarak-arakan ke pangkuan
Baru kemarin rasanya aku melajukan kereta-kereta perang
Di bait-bait pinus tergerus waktu pagi temaram


Yogyakarta, dalam pelukan siur angin pagi hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar