Sabtu, 29 September 2007
Gama Cendekia
Diskusi tentang Islam dan Ilmu pengetahuan. Sebagian telah tercatat dalam buku. Hanya ceceran ingatan yang akan saya tambahkan di sini. Biar tak hilang karena keelpaan.
Dendi Pratama. Sebuah cerita dan teka-teki.
Pada suatu pagi, seorang anak akan pergi ke sekolah. Seperti biasa, ia harus berpamitan sebelum berangkat. Ayahnya masih tertidur di kursi. Karena terburu-buru anak itu langsung keluar dari rumahnya. Ia pergi ke sekolah dengan bus kota. Bus itu lewat juga di depan rumahnya. Ia melambaikan tangannya untuk memberhentikan bus yang akan mengantarnya ke sekolah. Bus itu ternyata penuh dengan penumpang. Untung masih tersisa satu tempat duduk untuknya. Di tengah perjalanan, naiklah seorang nenek tua. Terang saja ia tak kebgian tempat duduk. Anak yang baik itu kahirnya memberikan tempat duduknya, “silakan duduk di tempat saya, Nek.” Katanya. “Oh, terima kasih, Nak. Zaman sekarang ternyata masih ada anak sebaik kamu. Pasti senang sekali orang tua yang memiliki anak seperti kamu.” Kata si nenek. Lalu sopir bus itu berkata. “itu anak saya.”
Lho..kok bisa. Sopir bus itu menagku sebagi orang tua si anak sedangkan sewaktu berpamitan tadi, bapak anak itu masih tertidur di kursi.
o….mungkin saja sopir itu hanya mengaku-ngaku karena melihat kebaikan si anak.
Tapi bukan itu jawabannya. Sopir itu adalah ibunya. Bagamaina? Yang tertidur di kursi tadi adalah bapak si anak. Dan si sopir bus itu adalah ibunya.
Menarik bukan? Inilah maind set orang Indonesia yang selalu mengasumsikan bahwa seorang sopir itu pasti laki-laki. Padahal tadi sudah dibilang bahwa orang tua itu bisa ayah dan bisa ibu.
Ini lho, salah satu yang membuat orang Indonesia gak bisa maju. Mereka selalu tertambat pada satu pemikiran dan melupakan sudut lain dari suatu permasalahan.
SOLUSINYA: UBAH POLA PIKIR KITA. Jangan selalu linear…..
Cerita kedua
Sekitar pukul sepuluh pagi. Seorang Bule Amerika sedang berjalan-jalan menikmati pemandangan persawahan di Indonesia. Anggap saja antara kedua orang ini bisa terjalin komunikasi.
Si bule melihat petani yang Cuma tidur-tiduran di saungnya. Padahal hari masih begini pagi. Lali ia pun membangunkan petani itu dan menceramahinya.
“bagaimana Indonesia bisa maju kalau semua petaninya seperti anda. Seharusnya anda ini bisa lebih produktif. Padi yang anda hasilkan adalah komoditas yang sangat penting. Makanan pokok bagi seluruh reakyat Indonesia. Kalau anda Cuma tidu-tiduran begini, bagaimana akan bisa mempunyai sawah yang lebih luasa dari ini. contohlah petani di negara saya yang punya sawah berhektar-hektar.”
“lalu buat apa kalau sudah punya sawah berhektar-hektar”
“ya, anda akan bisa menghasilkan panen lebih banyak.”
“lalu buat apa kalau panen saya bisa banyak.”
“artinya, anda akan punya banyak uang.”
“lalu buat apa saya punya banyak uang.”
“anda akan bisa memperkerjakan banyak orang. Punya perusahaan barangkali.”
“lalu buat apa setelah saya bisa mempekerjakan banyak orang.”
“artinya anda tak perlu bekerja lagi.”
“lalu apa yang akan saya lakukan saat saya tak perlu bekerja lagi.”
“anda akan bisa santai dan tidur-tiduran terus tanpa bekerja.”
“lha, kalau sekarang saja saya sudah bisa tidur-tiduran tanpa punya sawah berhektar-“hektar, buat apa saya harus bersusah payah bekerja hanya untuk menjadi orang kaya?”
Bule itu akhirnya tak bisa berkata apa-apa lagi kemudian pergi begitu saja.
YAH…kita ini telah kehilangan tujuan dan orientasi dalam melakukan sesuatu. Jadikan Islam sebagai pembimbingmu…..melaju bukan tanpa arah.
Permasalahan dunia saat ini berasal dari apa yang manusia ciptakan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar