Rabu, 10 Desember 2008

teriak

teriaklah aku pada matahari pagi ini

kalian bisa lihat sendiri bagaimana tulisan saya selama ini. hanya khayalan-khayalan tak masuk akal. Sampai sekarangpun saya masih menulis untuk diri saya sendiri. Untuk membunuh waktu kosong.

Di luar sana, banyak sekali suara-suara yang ingin disampaikan melalui tulisan. Realitas dan apa yang benar-banar terjadi di dunia nyata. Saya belum bisa berbuat satu apa untuk mereka. Ada ungkapan zaman dulu. Seni untuk seni yang dikontroversikan dengan seni untuk rakyat. Begitu juga dengan sastra. Sastra utnuk sastra dan pemenuhan kepuasan diri atau sastra untuk rakyat. Kapan bisa menjadi seperti Rendra. Paling tidak ada sesuatu yang kita lakukan untuk orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar